Pil Kombinasi

Pil Kombinasi adalah metode kontrasepsi hormon estrogen dan progesteron yang harus diminum satu pil setiap hari.

Efektivitas sangat tinggi

Efektivitas sangat tinggi


  • Mencegah pelepasan sel telur dari indung telur
  • Mengentalkan lendir leher rahim sehingga dapat mengganggu pertemuan antara sperma dan sel telur


  • Efektivitas cukup tinggi mencapai 92%.
  • Membantu mengurangi perdarahan menstruasi dan kram
  • Tidak mengganggu hubungan seksual
  • Mengurangi risiko kehamilan di luar rahim, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, dan penyakit radang panggul lainnya. Penyakit radang panggul adalah penyakit infeksi di organ dalam rongga panggul seperti radang pada tuba fallopi, rahim, ovarium, leher rahim, atau panggul perempuan.
  • Mudah didapatkan di fasilitas kesehatan atau apotek
  • Mengurangi jerawat
  • Mengobati PMS


  • Mengganggu produksi ASI
  • Perubahan pola haid
  • Dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan berat badan
  • Mungkin menyebabkan sakit kepala ringan dan mual
  • Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan HIV atau penyakit kelamin (Infeksi Menular Seksual)

  • Pil kombinasi harus diminum secara rutin setiap hari pada waktu yang sama
  • Pil Kombinasi dapat diminum setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan
  • Jika lupa minum 1 pil, maka harus segera minum pil setelah ingat sebanyak 2 pil pada hari yang sama
  • Jika lupa minum 2 pil atau lebih, maka harus minum sebanyak 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang ditetapkan. Gunakan kontrasepsi lain (kondom) sampai paket pil habis
  • Bagi ibu yang memberikan ASI secara eksklsif, maka pil kombinasi diberikan 6 bulan pasca persalinan
  • Bagi ibu yang tidak memberikan ASI secara eksklusif, maka pil kombinasi diberikan 6 minggu pasca persalinan

  • Hamil atau diduga hamil
  • Sedang menyusui kurang dari 6 minggu, atau sedang menyusui secara eksklusif selama 6 bulan
  • Mengalami perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui sebabnya
  • Hipertensi dan diabetes
  • Perokok berusia >35
  • Menderita kanker payudara
  • Mengidap stroke, penyakit jantung, atau penyakit hati
  • Migrain disertai pandangan kabur
  • Mengkonsumsi obat untuk kejang-kejang atau Tuberkulosis


  • Puskesmas/Klinik Pratama/Rumah Sakit D Pratama
  • Praktik Dokter
  • Praktik Bidan
  • Rumah Sakit


  • Rumor: Pil Kombinasi menyebabkan rambut rontok
  • Fakta: Pada sebagian orang, penggunaan pil kombinasi dapat mengurangi rambut berlebihan pada wajah dan tubuh
  • Rumor: Pil Kombinasi dapat digunakan sewaktu ingin berhubungan
  • Fakta: Pil Kombinasi harus diminum secara teratur. Bagi kondisi dimana penggunaan kontrasepsi ingin dilakukan sewaktu-waktu disarankan untuk menggunakan kondom setiap kali akan berhubungan seksual.
  • Rumor: Pil Kombinasi yang diminum dalam jangka waktu panjang dapat menumpuk di badan
  • Fakta: Kandungan hormone dalam pil kombinasi yang diminum akan dipertahankan oleh tubuh dalam keadaan stabil dengan secara rutin dikeluarkan dari tubuh melalui air kencing dan buang air besar.
  • Rumor: Sebelum minum pil sebaiknya pil digoncang atau dijatuhkan dulu atau dikunyah agar hancur. Hal ini dilakukan karena khawatir pil tetap utuh dan menumpuk jika tidak dikunyah.
  • Fakta: Malah sebaliknya, dengan dilakukan praktek di atas (dihancurkan atau kunyah), dikhawatirkan pil itu akan rusak saat di lambung. Seharusnya pil itu utuh agar di lambung tidak rusak oleh asam lambung dan dapat diserap di usus. Pil itu tidak akan menumpuk, karena saat di lambung dan di usus akan ada enzim yang mengurai pil tersebut sehingga dapat di serap. Ingat, Jangan pernah mengunyah atau menghancurkan pil, dikhawatirkan malah menjadi tidak aktif.
  • Rumor: Sudah minum pil tapi tetap hamil
  • Fakta: Seperti halnya alat kontrasepsi lain, pil juga memiliki tingkat kegagalan, meskipun sangat kecil. Yang dimaksud dengan gagal di sini adalah wanita tetap hamil meski sedang memakai implan. Namun jumlah ini sangat kecil, yaitu hanya 8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama. Yang berarti pil umumnya berhasil pada 92% wanita lain.

Kontrasepsi Lainnya