Pil menyusui adalah metode kontrasepsi hormon progestin yang harus diminum satu pil setiap hari.
Efektivitas sangat tinggi
Efektivitas sangat tinggi
Mencegah pelepasan sel telur dari indung telur
Mengentalkan lendir leher rahim sehingga dapat mengganggu pertemuan antara sperma dan sel telur
Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya sangat tinggi mencapai 97%. Yang berarti tingkat kegagalannya hanya 3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama.
Tidak mempengaruhi produksi ASI
Tidak mengganggu hubungan seksual
Kesuburan cepat kembali setelah berhenti minum pil
Menyebabkan perubahan pola haid
Dapat menyebabkan kenaikan berat badan
Dapat menyebabkan sakit kepala ringan, perubahan suasana hati, mual
Tidak memberi perlindungan terhadap penularan HIV atau penyakit kelamin (Infeksi Menular Seksual)
Pil KB Menyusui harus diminum secara rutin setiap hari pada waktu yang sama
Jika lupa minum 1 pil, maka harus segera minum pil setelah ingat sebanyak 2 pil pada hari yang sama
Jika lupa minum 2 pil atau lebih, maka harus minum sebanyak 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang ditetapkan. Gunakan kontrasepsi lain (kondom) sampai paket pil habis.
Hamil atau diduga hamil
Sering lupa minum pil
Mengalami perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui sebabnya
Mengidap hipertensi, perokok berusia >35
Menderita stroke, kanker payudara, atau penyakit hati
Sedang mengkonsumsi obat untuk kejang-kejang atau tuberkulosis
Puskesmas/Klinik Pratama/Rumah Sakit D Pratama
Praktik Dokter
Praktik Bidan
Rumah Sakit
Rumor: ASI menjadi kering
Fakta: Pil menyusui tidak akan membuat ASI menjadi kering, karena memang diperuntukkan bagi ibu yang menyusui. Umumnya pil menyusui berbahan dasar progestin dengan dosis yang disesuaikan untuk ibu menyusui. Ingat, umumnya progestin dosis tinggi seperti suntikan atau yang mengandung estrogen yang menggangu ASI.
Rumor: Sudah pakai pil tapi tetap hamil
Fakta: Seperti halnya alat kontrasepsi lain, pil juga memiliki tingkat kegagalan, meskipun sangat kecil. Yang dimaksud dengan gagal di sini adalah wanita tetap hamil meski sedang memakai pil. Namun jumlah ini sangat kecil, yaitu 3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama. Yang berarti pil umumnya berhasil pada 97% wanita lain.