Suntik progestin atau suntik 3 bulanan adalah metode kontrasepsi yang mengandung hormon progestin yang disuntikkan setiap 3 bulan.
Efektivitas sangat tinggi
Efektivitas sangat tinggi
Mencegah pelepasan sel telur dari indung telur
Mengentalkan lendir leher rahim sehingga dapat mengganggu pertemuan antara sperma dan sel telur
Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya sangat tinggi mencapai 97%.
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Tidak berpengaruh pada ASI
Menurunkan risiko kanker endometrium, kehamilan di luar kandungan, dan penyakit radang panggul
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
Praktis dan cepat
Pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian terjadi secara bertahap rata-rata sekitar 10 bulan
Menyebabkan gangguan haid, sampai tidak mendapat haid (amenore)
Dapat menyebabkan kenaikan berat badan
Pada beberapa orang dapat menyebabkan sakit kepala ringan, perubahan suasana hati, mual, penurunan gairah seksual
Tidak memberi perlindungan terhadap penularan HIV ataupun penyakit kelamin/Infeksi Menular Seksual.
Memerlukan kunjungan ulang secara rutin setiap 3 bulan
Menyuntikkan hormon progestin di bokong, lengan, atau paha. Sebaiknya tidak diurut setelah penyuntikan.
Suntik 3 bulanan sebaiknya tidak digunakan lebih dari empat tahun
Apabila terlambat mendapatkan suntik segera temui tenaga kesehatan
Hamil atau diduga hamil
Sedang menyusui kurang dari 6 minggu, atau sedang menyusui secara eksklusif selama 6 bulan
Mengalami perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui sebabnya
Memiliki penyakit tekanan darah tinggi (> 160/>100)
Menderita atau memiliki riwayat kanker payudara
Memiliki penyakit jantung
Puskesmas/Klinik Pratama/Rumah Sakit D Pratama
Praktik Dokter
Praktik Bidan
Rumah Sakit
Rumor: Darah haid yang tidak keluar menumpuk di rahim dan menyebabkan berbagai penyakit
Fakta: Hormon progestin pada suntik 3 bulan menyebabkan sel telur tidak keluar dari indung telur. Karena tidak ada sel telur, maka tidak akan terjadi penebalan dinding rahim, sehingga tidak ada darah haid yang keluar
Rumor: Penggunaan suntik dapat menyebabkan rahim kering atau tidak subur setelah tidak menggunakan
Fakta: Penggunaan suntik tidak menyebabkan rahim kering. Diperlukan waktu kurang lebih selama 10 bulan bagi pengguna agar dapat kembali subur.
Rumor: Sudah pakai suntik tapi tetap hamil
Fakta: Seperti halnya alat kontrasepsi lain, suntik juga memiliki tingkat kegagalan, meskipun sangat kecil. Yang dimaksud dengan gagal di sini adalah wanita tetap hamil meski sedang memakai suntik. Namun jumlah ini sangat kecil, yaitu 3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama. Yang berarti pil umumnya berhasil pada 97% wanita lain.