Oleh: Mindy Paramita / Menur Adhiyasasti
Pertemanan di usia remaja sangat berpengaruh dalam keseharian dan bisa membentuk pribadi mereka. Bagi remaja, hanya temanlah yang mampu memahami dirinya. Sebagai orangtua, kitapun ingin anak mudah bergaul dengan siapa saja. Pertanyaannya, bisakah mereka “gaul” tapi tidak salah bergaul?
Menurut Psikiater Irmia Kusumadewi, Sp.Kj(K), hal pertama yang harus Anda lakukan adalah tanya apa definisi baik di mata remaja? Apakah suka berbagi, saling memahami, tidak menghakimi, atau yang lainnya? Tiap remaja pasti memiliki definisi baik yang berbeda, tidak mengapa asalkan mereka dan Anda sepaham dulu. Lalu, tanyakan teman yang baik itu seperti apa sih? Ragam jawaban mungkin akan muncul, senang bercengkrama bersama misalnya. Saat anak sudah mulai berbicara banyak, biasanya mereka akan bercerita tentang teman-teman yang ia temukan di sekolah. Mulai dari yang populer, yang pemalu, kutu buku, dan lainnya. Jabarkan baik dan buruknya di masing-masing karakter. Misalnya, kalau populer baiknya dimana sih, nak? Kalau negatifnya ada, nggak? Biarkan mereka eksplorasi dan menjawab sesuai dengan logika mereka. Ketika mereka sudah pintar menganalisa karakter, barulah saatnya Anda berbicara soal kualitas pertemanan.
Apa saja, sih kualitas teman yang baik itu?
1. Jujur
Teman yang baik, selalu berkata dan bersikap jujur apa adanya. Mereka menjadi diri sendiri saat sedang bersama, dan saat ada sesuatu yang mengganjal mereka tidak segan untuk menyampaikan tanpa ditambah atau dikurangi.
2. Menyenangkan
Berbagi kesukaan dengan teman adalah sesuatu yang menyenangkan. Itulah kenapa, teman harus menarik dan menyenangkan agar bisa saling berbagi kebahagiaan saat bersama.
3. Perhatian
Selalu mendengarkan dan mengerti hal kecil tentang diri kita adalah salah satu ciri teman yang baik. Mereka tahu kapan kita merasa sedih, senang, bersemangat, kaget, atau kesal. Saat kalian tak sejalan, mereka tak segan untuk berkompromi dan menyelesaikan masalah.
4. Suportif
Teman yang baik peduli dan mendukung segala cita-cita positif kita. Mereka akan membantu membuat kita menjadi orang yang kita inginkan, tanpa membuat kita tidak nyaman.
5. Bisa dipercaya
Mereka tidak akan bergosip di belakang kita atau “mencuri” teman, pacar, pekerjaan atau bahkan kepribadian kita. Mereka akan selalu ada, saat kita berada dalam masalah.
6. Setia
Saat kita melakukan kesalahan, saat berada dalam kondisi terburuk, teman yang baik akan selalu setia. Mereka akan mengerti kondisi kita dan menerima apa adanya.
Tiap anak tentu memiliki karakter dan gaya sosial yang berbeda. Selama mereka masih dalam koridor di atas, maka biarkan mereka berteman dengan siapa saja. Ingatkan juga bahwa Anda memiliki hak untuk memantau dengan siapa mereka berteman. Bukan, bukan untuk membatasi, hanya mengawasi dan membantu agar mereka tidak terjebak di pertemanan yang salah. Ingat, berteman harus “simbiosis mutualisme”, alias saling memberi kebaikan bukan malah merugikan.